Sudah 4 hari kita berpuasa, ini merupakan malamke 5 tarawihan. Malam ini aku merasakan kekecewaan yang mendalam karena tidak bisa tarawih di mesjid. Aku merasa sedih karena tidak bisa jalankannya di mesjid. Sungguh aku merasa berdosa malam ini. Serasa ada sesuatu yang besar yang hilang dari diriku. Aku takut menyia nyiakan ramadhan ini. Aku tak ingin manusia yang khufur nikmat setelah sekian banyak rezeki yang Tuhan berikan kepada saya.
Pada malam ini ke 7 temanku ingin menjenguk salah satu karyawan yang sedang sakit. Aku tidak tau mengapa untuk menjenguk orang yang sakit dilakukan pada malam tarawih. Menurut aku siang atau sore dapat dilakukan. Ternyata malam ini terawih dikorbankan walaupun ada gantinya tarawih berjamaah di rumah. Tapi ketika dirumah keinginan untuk tarawih bersama teman teman sirna. Perasaan ingin tarawih di mesjid pun pudar. Tapi dengan niat baik untuk menjenguk dijadikan alasan untuk tidak tarawih. Memang berat untuk tidak ikut karena ke 7 temanku ikut untuk kesana. Bila aku tidak ikut maka ada tanda tanya yang besar di sana kelak. Makanya saya bela belain untuk ikut walau hati ini menolak. Bukanya aku tidak punya hablumminannas tapi ini dapat dilakukan sore tadi atau besok.
Memang cerita ini sedikit melibatkan hal yang disukai ataupun tidak disukai tapi aku tau ini semua adalah pilihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar