Kamis, 11 Agustus 2011

Ncus, Sang Predator di Tanggal 11 Agustus 2011

Hari ini adalah hari yang cukup bersejarah bagiku. Karena setelah 4 bulan masa orientasi yang melelahkan akhirnya di tutup dengan presentasi makalah yang telah dibuat selama proses orientasi. Pagi itu, untuk ke Sembilan calon yang akan presentasi maka diadakan pencabutan lot untuk menentukan urutan peserta. Ketika aku mecabut lot maka angka 4 adalah yang didapat. Alangkah bahagianya karena angka 4 diperoleh, karena angka 4 adalah angka yang sangat menyenangkan bagiku. Satu persatu kontestan presentasi sudah selesai. Sampailah pada giliranku.

Memasuki ruang presentasi yang dingin dengan memasang 2 AC. Ketika melangkah masuk terasa dingin udara yang menyambutku. Dengan agak gemetar aku mulai memulai presentasi itu. Slide demi slide kubaca dengan teliti,hati hati dan sekali sekali melakukan improvisasi. Memang ketika presentasi saya tidak menghapal konsep karena saya bukan tipe “manusia penghapal”. Akhirnya saya mempresentasi makalah pun selesai.

Tim penilai terdiri dari 8 orang. Kritik yang datang pertama dari orang yang bernama Ncus. Ketika itu Ncus langsung mengomentari hasil presentasiku yang terpaku pada slide. Baru kali ini orang yang mempresentasikan dilarang membaca slide. Aku pun tidak bisa meninggalkan pandangan ke slide karena tidak hafal. Karena arah slide dan tim penilai letaknya 1800. Lanjut dengan keasaman kata kata Ncus, kritikan yang menjatuhkan datang dari tiap lembar makalah yang saya buat. Alangkah terkejutnya dari halaman depan sampai halaman akhir makalah itu tidak ada yang benar. Malah Ncus bilang ini semua tak ada arah,memojokkan perusahaan, tidak mempunyai arti yang jelas dan banyak sindiran yang membuat hati ini remuk dan ingin sekali merobek itu makalah dan melemparnya kemuka Ncus. Tak ada sedikitpun pujian dari makalah itu semua hanya kesalahan.

Makalah yang telah diperjuangkan selama 1 bulan hanya dihargai dengan semburan ludah Ncus. Setelah Ncus memberikan pojokannya dan giliran penanya lain. Salut buat yang lain memberikan dukungan meskipun tidak ada apresiasi sedikitpun dari makalah itu. Bener benar rasanya diremukan dengan nuklir hati ini oleh Ncus. Ncus apakah engkau manusia? Kemana hati nurani dan otakmu?

Mulai hari ini aku akan angkat pedang untuk memberikan agresi dan perlawanan pada Ncus. Ncus bersiaplah terima dendam aku. Aku tak akan maafkan apa yang kau perbuat padaku sampai kau nanti menjilat dan mengemis kepadaku. Tidak ada kata hormat lagi untuk Ncus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar